Category: Nasional

Dapatkan informasi terbaru tentang Liga 1, Liga Indonesia, perjalanan timnas, serta berita terkini seputar sepak bola Indonesia dari sumber-sumber terpercaya dan terkini.

  • Hasil Pertandingan Indonesia U-17 vs India U-17: Skor  3-1

    Timnas Indonesia U-17 berhasil meraih kemenangan atas India U-17 dengan skor 3-1 dalam pertandingan uji coba yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Minggu malam (25/08/2024).

    Pertandingan ini tidak berjalan mudah bagi Indonesia U-17. Tim India U-17 tampil cukup solid dan berhasil menciptakan beberapa peluang berbahaya.

    Tiga gol kemenangan Indonesia U-17 dicetak oleh pemain yang berbeda, yaitu Evandra Florasta, Fandi Ahmad, dan Mierza Firjatullah. Setelah laga ini, kedua tim akan kembali bertanding pada hari Selasa (27/08/2024).

    Babak Pertama: Indonesia vs India U-17

    Gol pertama yang dicetak oleh Evandra Florasta memberikan keunggulan bagi Timnas Indonesia U-17 atas India U-17 di babak pertama uji coba ini.

    Sejak peluit dibunyikan, Indonesia U-17 langsung tampil ofensif, terus menekan pertahanan India U-17.

    Pada menit ke-12, serangan cepat dari sayap kiri Indonesia memaksa kiper India keluar dari sarangnya, namun gagal menghalau bola. Mierza yang membawa bola ke dalam kotak penalti kemudian dilanggar oleh pemain lawan, sehingga wasit memberikan penalti.

    Pada menit ke-14, Evandra berhasil mengeksekusi penalti dengan sempurna, mengecoh kiper India dan mengubah kedudukan menjadi 1-0.

    Pada menit ke-22, India mendapat peluang emas dengan melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, tetapi Dafa berhasil memblok bola yang mengarah ke sisi kiri gawang.

    Menit ke-34, Indonesia mendapat peluang emas lainnya. Serangan dari sayap kanan berhasil menembus pertahanan India, namun eksekusi Mierza masih bisa diblok oleh pemain lawan sehingga bola keluar lapangan.

    Pada menit ke-39, Indonesia U-17 nyaris membuat kesalahan fatal ketika Baker melakukan backpass kepada Dafa. Sang kiper gagal mengontrol bola, dan bola sempat direbut oleh pemain India, namun Putu Panji berhasil menghalau bola keluar.

    India terus mencoba menekan, namun mereka tidak mampu mengancam pertahanan Indonesia lebih lanjut. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.

    Babak Kedua: Indonesia vs India U-17

    Memasuki babak kedua, Indonesia U-17 tampil lebih agresif, kembali menekan pertahanan India U-17.

    Pada menit ke-48, India mendapat peluang melalui serangan balik dari sayap kanan, namun tembakan lob yang dilakukan pemain lawan hanya melebar sedikit di sisi kanan gawang Dafa.

    Menit ke-50, Indonesia berhasil menambah gol. Mierza mendapatkan bola dari umpan terobosan di sayap kiri, dan meskipun tembakannya ditepis kiper, Fandi Ahmad yang mendapatkan bola rebound berhasil mencetak gol dengan tembakan kaki kiri ke tiang jauh, mengubah skor menjadi 2-0.

    Namun, pada menit ke-52, India berhasil memperkecil ketertinggalan. Levis melepaskan tembakan dari halfspace kanan yang membentur tiang kiri gawang. Bola rebound kembali kepadanya, dan kali ini ia berhasil menjebol gawang Dafa, mengubah skor menjadi 2-1.

    Indonesia U-17 akhirnya menambah keunggulan pada menit ke-61. Mierza menerima umpan terobosan dari tengah lapangan, dan setelah lolos dari jebakan offside, ia dengan tenang menyarangkan bola ke tiang dekat, mengubah skor menjadi 3-1.

    Setelah gol tersebut, tempo permainan sedikit menurun. Kedua tim saling berbalas serangan, namun tidak ada gol tambahan yang tercipta hingga akhir pertandingan. Indonesia U-17 mengakhiri laga dengan kemenangan 3-1.

    Susunan Pemain Indonesia vs India U-17

    • Timnas Indonesia U-17: Dafa Gasemi; Fabio Azka, Dafa Zaidan, Putu Panji, Matthew Baker, Daniel Alfredo, Evandra Florasta, Lucas Lee, Zahaby Gholy, Mierza Firjatullah, Aldiyansyah Taher
      • Pelatih: Nova Arianto
    • Timnas India U-17: Suraj Singh Aheibam, Karish Soram, Mohammed Kaif, Ngamgouhou Mate, Sumit Sharma Brahmacharimayum, Thoungamba Singh Usham, Ahongshangbam Samson, Levis Zangminlun, Muhammad Arbash, Vishal Yadav, Bharat Lairenjam
  • Hasil BRI Liga 1: Persib Bandung vs Arema Malang Berakhir Imbang 1-1

    Persib Bandung harus puas berbagi poin dengan Arema FC setelah bermain imbang 1-1 dalam pertandingan pekan ketiga BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, pada Minggu (25/08/2024) malam WIB.

    Laga antara dua tim biru ini berlangsung seru dan penuh intensitas. Kedua tim bermain agresif dan menciptakan beberapa peluang berbahaya. Gol Persib dicetak oleh Dimas Drajad, sementara Arema membalas melalui gol Dalberto.

    Hasil imbang ini membuat Persib mengumpulkan lima poin dari tiga pertandingan, menempatkan mereka di posisi kedelapan klasemen sementara Liga 1 2024/2025. Di sisi lain, Arema berada di peringkat 13 dengan raihan dua poin.

    BRI Liga 1: Persib Bandung vs Arema Malang

    Pertandingan langsung berlangsung sengit sejak awal. Persib Bandung dan Arema FC sama-sama tampil ofensif. Pada menit ke-13, Arema hampir membuka keunggulan melalui tembakan keras Dalberto dari luar kotak penalti yang mengarah ke sisi kanan gawang, namun bola hanya membentur tiang.

    Pada menit ke-17, Ciro Alves memberikan umpan pendek dari sisi kiri ke dalam kotak penalti, dan Dimas Drajad menyambutnya dengan tembakan keras. Sayangnya, bola melebar ke sisi kanan gawang Arema.

    Dua menit kemudian, Ciro Alves mencoba peruntungannya sendiri dengan tembakan mendatar dari luar kotak penalti, tetapi kiper Arema berhasil menepis bola keluar lapangan.

    Arema kembali mendapatkan peluang emas pada menit ke-21. Serangan dari sisi kanan diakhiri dengan umpan ke tengah kotak penalti yang disambut oleh Dedik Setiawan, namun bola melambung tinggi di atas mistar gawang.

    Pertandingan berlangsung semakin sengit. Gol akhirnya tercipta pada menit ke-39. Dari situasi sepak pojok, Dalberto berhasil menyundul bola di tengah kotak penalti dan mengarahkannya ke sisi kiri gawang Persib, mengubah skor menjadi 0-1.

    Pertandingan sempat dihentikan sementara karena Dalberto mengalami luka di kepala saat mencetak gol. Pada menit ke-44, Persib menekan dari sisi kanan, dan Ciro Alves mencoba melepaskan tembakan dari halfspace kanan kotak penalti, tetapi bola melebar ke sisi kiri gawang.

    Persib terus berusaha menyamakan skor, meski kesulitan menembus pertahanan Arema. Usaha mereka membuahkan hasil pada menit 45+7. Ciro Alves mengirim umpan silang dari kanan ke kotak penalti yang disambut oleh Dimas Drajad. Meski dihadang oleh beberapa pemain Arema, Dimas masih mampu melepaskan tembakan mendatar yang bersarang di sisi kanan gawang, membuat skor menjadi 1-1. Babak pertama pun berakhir dengan kedudukan imbang.

    Memasuki babak kedua, intensitas permainan tetap tinggi. Persib Bandung tampil lebih dominan, namun kesulitan untuk membongkar pertahanan Arema. Pertandingan berlangsung ketat dengan kedua tim saling menekan.

    Pada menit ke-62, Persib mendapatkan peluang emas. Edo Febriansyah mengirimkan umpan silang dari kiri, dan Dimas Drajad menanduk bola, namun bola masih tepat mengarah ke pelukan kiper Arema, Lucas Frigeri.

    Menit ke-78, Edo kembali mengirimkan umpan matang ke kotak penalti yang disambut dengan tandukan oleh Mailson Lima, namun bola melebar ke sisi kanan gawang. Peluang emas kembali terbuang.

    Pada menit ke-85, Marc Klok mencoba melepaskan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti. Bola mengarah ke sisi kanan atas gawang, namun lagi-lagi Frigeri berhasil menepis bola.

    Pada menit 90+4, Arema hampir mencuri kemenangan melalui peluang dari M. Rafli, tetapi ia gagal mengarahkan bola dengan sempurna ke gawang. Hingga peluit akhir dibunyikan, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Pertandingan berakhir imbang 1-1.

    Susunan Pemain Persib Bandung vs Arema Malang

    Persib Bandung: Kevin Ray Mendoza; Kakang Rudianto, Nick Kuipers, Gustavo Moreno, Edo Febriansyah, Adam Alis, Dedi Kusnandar, Tyronne del Pino, Dimas Drajad, Mailson Lima, Ciro Alves
    Pelatih: Bojan Hodak

    Arema FC: Lucas Frigeri; Johan Alfarizi, Thales, Muhammad Anwar Rifai, Achmad Maulana, Wiliam Marcilio, Julian Guevara, Pablo Oliveira, Bayu Setiawan, Dedik Setiawan, Dalberto
    Pelatih: Joel Cornelli

  • Tujuan Serta Target Timnas Indonesia U-20 dalam TC Korea

    Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, dan salah satu pemain, Toni Firmansyah, mengungkapkan tujuan serta target mereka selama pemusatan latihan (Training Center – TC) di Korea Selatan. Tim U-20 tiba di Seoul pada Rabu (21/8) untuk menjalani serangkaian kegiatan termasuk latihan dan pertandingan persahabatan.

    Selain fokus pada pemusatan latihan, tim juga dijadwalkan untuk melakoni beberapa laga uji coba melawan tim lokal Korea. Selain itu, mereka akan berpartisipasi dalam turnamen Seoul Earth on Us Cup 2024, yang akan berlangsung dari 28 Agustus hingga 1 September.

    Pada turnamen ini, Indonesia dijadwalkan menghadapi Argentina pada laga pembuka yang akan digelar pada 28 Agustus. Selanjutnya, mereka akan bertemu Thailand pada 30 Agustus, dan terakhir, menghadapi tuan rumah Korea Selatan.

    “Alhamdulillah, kami sudah mulai latihan di TC Korea sejak dua hari yang lalu dan semuanya berjalan dengan lancar. Kami datang ke Korea ini untuk mengikuti turnamen di mana kami akan beruji coba dengan tiga tim, yaitu Thailand, Korea Selatan, dan Argentina,” ungkap Indra.

    “Kami juga memulai dengan menyusun periodisasi persiapan menuju kualifikasi Piala Asia U-20 pada bulan September. Jadi, persiapan di sini juga menjadi bagian dari persiapan kami untuk menghadapi kualifikasi Piala AFC tersebut,” tambahnya.

    Mengenai kondisi cuaca di Korea Selatan, Indra mengatakan bahwa cuacanya hampir sama dengan di Indonesia. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan pemilihan turnamen ini sebagai persiapan menghadapi kualifikasi Piala Asia U-20 yang akan datang.

    “Cuaca di sini hampir sama dengan di Indonesia. Oleh karena itu, kami memilih turnamen ini sebagai bagian dari persiapan menghadapi kualifikasi Piala Asia U-20,” ujar Indra. “Kami bersyukur bahwa fasilitas pendukung di sini juga sangat memadai.”

    Indra juga menegaskan bahwa target utama dalam turnamen ini adalah untuk menemukan format terbaik bagi tim menjelang kualifikasi Piala Asia U-20. Dengan adanya beberapa pemain baru, mereka akan diuji coba dalam turnamen ini.

    “Dalam persiapan menghadapi turnamen nanti, kami juga akan mengadakan pertandingan persahabatan dengan tim lokal. Semoga besok bisa menjadi simulasi sebelum pertandingan melawan Argentina,” jelas Indra.

    Toni Firmansyah, salah satu pemain dalam TC ini, menunjukkan antusiasmenya menghadapi turnamen. “Latihan hari ini sangat menyenangkan. Kami menikmati latihan pagi ini, tentunya dengan semangat yang tinggi. Lapangannya juga cukup bagus, dan cuacanya mendukung. Fokus latihan hari ini adalah meningkatkan daya tahan tubuh dan adaptasi,” ungkap Toni.

    “Untuk persiapan menuju turnamen, saya siap memberikan yang terbaik. Target saya adalah bermain bagus dan memberikan hasil yang maksimal. Saya memohon dukungan dari keluarga dan suporter agar kami bisa memberikan yang terbaik di pertandingan nanti,” tutupnya.

  • Profil Marselinus Ama: Bintang Timnas Indonesia yang Berkarier di Eropa

    Profil Marselinus Ama: Bintang Timnas Indonesia yang Berkarier di Eropa

    Marselinus Ama Ola lahir pada 21 Maret 2005, yang berarti kini usianya menginjak 19 tahun. Ia berasal dari Desa Horowura, Kecamatan Adonara Tengah, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Karier sepak bola Marselinus dimulai di tingkat lokal, di mana ia bergabung dengan ASIOP Football Academy pada tahun 2016. Di akademi yang berlokasi di Stadion Madya GBK tersebut, Marselinus mulai mengasah kemampuannya, terutama di posisi penyerang dan winger.

    Perkembangan Marselinus di ASIOP cukup pesat. Pada tahun 2019, ia sempat dipinjam oleh SSB Bintang Ragunan untuk bermain di Liga Kompas Gramedia U14. Di kompetisi tersebut, Marselinus berhasil meraih penghargaan sebagai pemain terbaik pada bulan November 2019, sebuah prestasi penting bagi kariernya yang masih sangat muda.

    Prestasi individu lainnya juga diraih Marselinus. Pada tahun 2023, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam TopSkor Cup National Championship (TCNC) U18 2023, di mana ASIOP juga keluar sebagai juara. Penghargaan ini diberikan berkat kemampuan Marselinus yang dinilai luar biasa, baik dalam mencetak gol maupun dalam membongkar pertahanan lawan serta mengirim umpan-umpan akurat.

    Setelah berakhirnya TCNC U18 2023, Marselinus memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Eropa. Pada Oktober 2023, ia resmi bergabung dengan Union Deportiva (UD) Logrones di Spanyol.

    Marselinus tidak pindah sendirian ke UD Logrones, ia ditemani oleh rekannya di ASIOP, Eros Dermawan. Keduanya memperkuat tim U19 UD Logrones yang berlaga di Juvenile D Honora, kompetisi level tertinggi untuk kategori usia U19 di Spanyol.

    Marselinus mencatatkan debutnya di level junior pada 20 Januari 2024 dalam laga yang berakhir imbang 2-2. Sehari setelahnya, pada 21 Januari 2024, Marselinus dipromosikan ke Tim Senior Second Team.

    Secara keseluruhan pada musim 2023/2024, Marselinus sudah tampil dalam 5 pertandingan di Tercera Division bersama UD Logrones dan berhasil mencetak 1 gol.

    Rencananya, Marselinus akan berkarier di Spanyol selama satu tahun. Tahun 2024 diperkirakan akan menjadi tahun terakhirnya di Negeri Matador. Namun, pengalaman yang diperolehnya di Eropa tentunya akan sangat berharga bagi kariernya di masa depan.

    Dengan pengalaman yang telah diperoleh di benua biru, Marselinus diharapkan menjadi salah satu aset berharga bagi masa depan Timnas Garuda. Apalagi, langkahnya semakin terbuka dengan keikutsertaannya dalam pemusatan latihan Timnas U19 Indonesia untuk Piala AFF U19 2024.

    Biodata Marselinus Ama, Pemain Timnas Indonesia

    Berikut ini adalah biodata singkat Marselinus Ama Ola, pemain Timnas U19 Indonesia yang berkarier di Spanyol:

    • Nama lengkap: Marselinus Ama Ola
    • Tanggal lahir: 21 Maret 2005
    • Usia: 19 tahun
    • Tinggi: 1,78 cm
    • Posisi: Depan-Tengah, Sayap Kiri

    Klub:

    • UD Logrones Promesas (2023-2024)
    • UD Logrones U19 (2023-2024)
    • ASIOP (2016-2023)
    • SSB Bintang Ragunan (2019)
  • Hasil ASEAN Club Championship: Borneo FC 3-0 Lion City Sailors

    Borneo FC sukses mengawali kiprah di ASEAN Club Championship 2024/2025 dengan kemenangan telak. Menjamu klub Singapura, Lion City Sailors, di Stadion Batakan, Balikpapan, Kamis (22/8/2024) malam, Borneo FC menang telak 3-0.

    Hasil ini membuat Borneo FC jadi pemuncak klasemen sementara Grup B dengan raihan tiga poin. Sementara itu Lion City ada di posisi paling buncit alias keenam.

    ASEAN Club Championship Borneo FC Libas Lion City

    Borneo FC membuka laga dengan apik. Dalam tempo empat menit saja, mereka sudah bisa mencetak gol. Leo Gaucho sukses menjebol gawang Lion City. 1-0!

    Lion City sempat mendapat peluang dari tendangan pojok. Bola dari corner sebelah kiri bisa ditanduk Toni Datkovic tapi bola masih bisa ditepis Nadeo. Bola rebound mengarah ke pemain lawan lain tapi untuk arah tembakannya melebar dari target.

    Pada menit ke-19, Borneo bisa mencetak gol lagi. Berguinho sukses menjebol gawang Lion City dengan tendangan dari dalam kotak penalti. Ia mendapat bola liar setelah lawan gagal menghalau umpan tarik Kei Hirose dari halfspace kiri. 2-0!

    Lion City kemudian coba mendobrak pertahanan Borneo FC. Mereka sempat mencetak gol pada menit ke-40. Namun wasit menganulirnya karena offside. Pada akhirnya tak ada tambahan gol yang tercipta sampai turun minum. Borneo FC 2-0 Lion City Sailors.

    Di babak kedua, Borneo FC mendapat keuntungan besar. Pada menit ke-51 Lion City harus bermain dengan 10 pemain saja. Pasalnya Rui Pires dikartu merah oleh wasit. Keunggulan jumlah pemain ini tentu saja coba dimanfaatkan Borneo FC.

    Pada menit ke-68 Borneo akhirnya bisa mencetak gol ketiganya kali ini melalui Fano Lilipaly. Sayangnya, gol itu dianulir karena offside.

    Borneo FC akhirnya mencetak gol lagi. Pada menit ke-79, Leo Gaucho sukses menjebol gawang Lion City untuk kedua kalinya. 3-0!Gol itu jadi penutup laga babak kedua. Borneo FC melumat Lion City Sailor 3-0!

    Bakal Hadapi Kuala Lumpur FC, Fokus Dulu ke BRI Liga 1

    Setelah memastikan kemenangan 3-0 pada laga pertama Grup B ASEAN Club Championship 2024/2025, Borneo FC kemudian akan bertandang ke markas Kuala Lumpur City pada laga kedua.

    Pertandingan kedua di Grup B ASEAN Club Championship 2024/2025 yang harus dijalani Borneo FC itu akan digelar di Kuala Lumpur Stadium, Malaysia, pada 26 September 2024.

    Sebelum menghadapi Kuala Lumpur FC, Borneo FC harus kembali fokus terlebih dulu untuk tampil di BRI Liga 1 2024/2025.

    Borneo FC akan menjamu Bali United, bertandang ke markas PSS Sleman, menjamu Malut United dan menantang Barito Putera sebelum menghadapi Kuala Lumpur FC.

    Susunan Pemain Borneo FC Libas Lion City

    Borneo FC (4-3-3): Nadeo Argawinata; Fajar Fathurrachman, Ronaldo Rodrigues, Christophe Nduwarugira, Leo Guntara; Kei Hirose, Berguinho, Rivaldo Eneiro; Terens Puhiri, Leonardo Gaucho, Stefano Lilipaly

    Pelatih: Pieter Huistra

    Lion City Sailors (4-4-2): Izwan Mahbud; Christopher James van Huizen, Lionel Tan, Bailey Wright, Toni Datkovic; Bart Ramselaar, Hami syahin bin Said, Rui Pires, Maxime Lestienne; Song Ui-young, Lennart Thy

    Pelatih: Alexsandar Rankovic

  • Mengenal Tristan Gooijer: Pemain Naturalisasi untuk Timnas Indonesia

    Mengenal Tristan Gooijer: Pemain Naturalisasi untuk Timnas Indonesia

    Tristan Gooijer adalah produk akademi FC Almere yang kini menarik perhatian sebagai calon naturalisasi terbaru untuk Timnas Indonesia. Setelah berhasil menembus tim utama Ajax pada tahun 2023, Gooijer saat ini dipinjamkan ke PEC Zwolle untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman bermain.

    Sebagai pemain muda, Gooijer tentu ingin mendapatkan lebih banyak waktu bermain guna mengasah kemampuannya. Peminjaman ke PEC Zwolle menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut dan meningkatkan performanya.

    Gooijer memiliki darah keturunan Indonesia dari ibunya yang berasal dari Maluku. Kesempatan ini membuka jalan baginya untuk bergabung dengan pemain-pemain berdarah Indonesia lainnya, seperti Rafael Struick, Justin Huber, dan Ragnar Oratmangoen, dalam membela Timnas Indonesia di pentas internasional.

    Kontak dengan PSSI

    PSSI telah menghubungi Gooijer mengenai rencana naturalisasinya. Gooijer menunjukkan ketertarikan dan membuka kemungkinan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.

    Sebelumnya, pemain berusia 19 tahun ini sudah dihubungi oleh PSSI untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-20 dalam Piala Dunia U-20 2023. Namun, turnamen tersebut dibatalkan di Indonesia dan dipindahkan ke Argentina.

    Sekarang, rumor mengenai naturalisasinya kembali mencuat. Gooijer mengkonfirmasi bahwa PSSI telah melakukan pendekatan dan ia memberikan sinyal positif untuk bergabung dengan Tim Garuda.

    Profil Tristan Gooijer

    Berikut adalah informasi tentang Tristan Gooijer, bek Ajax Amsterdam yang berdarah Indonesia, termasuk klub asal dan harga pasarnya:

    • Nama: Tristan Gooijer
    • Tanggal Lahir: Blaricum (Belanda), 2 September 2004
    • Tinggi: 1,85 meter
    • Posisi: Bek, Bek kanan
    • Klub: Ajax Amsterdam
    • Harga: Rp34,76 miliar (Transfermarkt)
    • Instagram: @tristangooijer

    Riwayat Karier Tristan Gooijer

    • PEC Zwolle (Pinjaman) – 2024/2025
    • Ajax Amsterdam U21 – 2022-2024
    • Ajax Amsterdam U18 – 2021-2022
    • Ajax Amsterdam U17 – 2020-2021
    • Ajax Amsterdam Youth – 2016-2020
    • Almere City FC – 2016

    Keunggulan di Pertahanan Tristan Gooijer

    Tristan Gooijer merupakan kandidat potensial untuk memperkuat Timnas Indonesia, berkat potensi dan kualitasnya sebagai bek. Dengan kemampuan bertahan yang solid dan kemampuan membaca permainan yang baik, Gooijer diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi tim Merah-Putih jika proses naturalisasinya berhasil.

    Jika berhasil menjadi warga negara Indonesia dan bergabung dengan Timnas, Gooijer diharapkan dapat memperkuat lini pertahanan serta membawa pengalaman internasional yang berharga bagi tim.

    Kualitas dan Gaya Permainan Tristan Gooijer

    Meskipun masih muda, Gooijer dikenal sebagai bek yang kuat dengan kemampuan defensif yang tangguh. Ia memiliki keterampilan dalam menjaga area pertahanan dan melakukan intervensi secara efektif. Gooijer juga unggul dalam distribusi bola dan memiliki kecepatan yang membuatnya sulit dikalahkan. Kualitas-kualitas ini diharapkan dapat menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia jika ia mendapatkan kesempatan untuk bermain.

    Sebagai bek muda yang menjanjikan, Gooijer akan menjadi tambahan yang signifikan bagi skuad Merah-Putih jika langkah naturalisasinya berhasil.

  • Hasil ASEAN Club Championship 2024: PSM Makassar 0-0 Pathum United

    PSM Makassar hanya mampu meraih hasil imbang 0-0 saat berhadapan dengan BG Pathum United dalam pertandingan matchday 1 Grup A ASEAN Club Championship yang berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan, Rabu (21/08/2024) malam WIB.

    PSM sebenarnya tampil cukup baik di pertandingan ini. Mereka mampu melancarkan beberapa serangan, namun sayangnya tidak berhasil mengonversi peluang tersebut menjadi gol.

    BG Pathum United juga sempat memberikan ancaman beberapa kali. Mereka bahkan memasukkan Chanathip Songkrasin ke dalam permainan, namun tetap kesulitan menciptakan peluang yang benar-benar berbahaya. Dengan hasil imbang ini, kedua tim hanya mengemas satu poin.

    Jalannya Pertandingan PSM Makassar vs BG Pathum United

    PSM Makassar langsung mendominasi permainan sejak awal pertandingan. Mereka mampu menekan lini pertahanan BG Pathum United.

    BG Pathum United mencoba memberikan perlawanan melalui tembakan keras dari Freddy Alvarez. Namun, bola masih membentur pemain PSM dan keluar lapangan.

    PSM kemudian mencoba membalas dengan ancaman dari tembakan Ananda Raehan, tetapi sayangnya bola masih melebar dari target.

    Pada menit ke-26, BG Pathum United mendapatkan peluang melalui tembakan Veerachart. Namun, bola juga melebar dari sasaran.

    Pertandingan terus berjalan dengan ketat dan tidak ada gol yang tercipta hingga babak pertama berakhir. Skor tetap 0-0.

    Di awal babak kedua, PSM Makassar kembali bermain ofensif dan terus menekan pertahanan BG Pathum United. Beberapa serangan PSM berhasil merepotkan lini belakang Pathum, namun tembakan mereka kerap tidak tepat sasaran.

    Pada menit ke-59, PSM mendapatkan peluang emas melalui Okello yang berhasil melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti. Namun, tembakannya kurang kuat sehingga kiper lawan dengan mudah mengamankannya.

    Pada menit ke-69, Ricky Pratama mendapatkan peluang bagus setelah melakukan tusukan dari sayap kanan dan memotong ke tengah sebelum melepaskan tembakan keras. Sayangnya, bola masih melebar tipis di sisi kiri gawang.

    Di menit ke-74, BG Pathum United mengancam melalui aksi Chanathip Songkrasin, yang mendapat umpan chip di dekat kotak penalti. Meskipun berhasil mengecoh Yuran di halfspace kiri, tembakan Chanathip masih melebar dari target. Pemain PSM sempat melakukan protes karena menganggap bola sebelumnya sudah keluar lapangan.

    Kedua tim terus melakukan perubahan strategi dan pergantian pemain, namun hingga tambahan waktu lima menit berakhir, tidak ada gol yang tercipta. Skor akhir PSM Makassar 0-0 BG Pathum United.

    Susunan Pemain PSM Makassar vs BG Pathum United

    PSM Makassar: Hilmansyah; Aloisio Neto, Yuran Fernades, Syahrul Lasinari; Rizky Eka Pratama, Latyr Fall, Akbar Tanjung, Ananda Raehan, Dzaky Asraf; Nermin Haljeta, Tito Okello

    Pelatih: Bernardo Tavares

    BG Pathum United: Pisan Dorkmaikaew; Marco Ballini, Thawatchai Inprakhon, Chanapach Buaphan, Waris Choolthong; Chaowat Veerachart, Airfan Doloh, Freddy Alvarez, Sivakom Tiatrakul; Raniel Vasconacelos, Ilhan Fandi Ahmad

    Pelatih: Makoto Teguramori

  • Perjalan Karir dan Profil Pratama Arhan: Bintang Andalan Timnas Indonesia

    Perjalan Karir dan Profil Pratama Arhan: Bintang Andalan Timnas Indonesia

    Pratama Arhan mencuat sebagai salah satu talenta muda paling berbakat di kancah sepak bola Indonesia. Kemampuannya dalam melakukan lemparan ke dalam dengan jarak jauh dan tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti menjadi ciri khasnya yang mengesankan. Tak heran, ia menjadi sorotan dengan berbagai prestasi yang diraihnya sepanjang karier.

    Karier Pratama Arhan

    Pratama Arhan Alif Rifai lahir pada 21 Desember 2001 di Blora, Jawa Tengah. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat luar biasa di lapangan hijau. Bergabung dengan akademi sepak bola setempat, Pratama Arhan mulai mengasah kemampuannya. Kombinasi teknik, ketangguhan fisik, dan kecerdasan bermain membuatnya cepat menonjol di level junior.

    Karier profesionalnya mulai bersinar ketika ia debut di tim utama PSIS Semarang, di mana ia mencetak dua gol dalam turnamen Piala Menpora 2021. Keberhasilannya ini menjadi pembuktian bahwa ia siap bersaing di level yang lebih tinggi. Kecepatannya, kreativitasnya, dan dedikasinya di lapangan menjadikan Pratama Arhan pemain yang penting bagi PSIS Semarang, sekaligus membawa tim tersebut meraih berbagai kemenangan.

    Prestasi Internasional dan Nasional

    Tak hanya berprestasi di level klub, Pratama Arhan juga bersinar di kancah internasional. Debutnya bersama Timnas Indonesia U-19 pada 5 September 2020 dalam pertandingan persahabatan menambah keyakinan bahwa ia adalah salah satu pemain muda yang patut diperhitungkan. Di Kejuaraan AFF 2020, Arhan tampil memukau dan bahkan berhasil meraih penghargaan sebagai Pemain Muda Terbaik, yang kemudian mengantarkannya ke Tokyo Verdy, klub Liga 2 Jepang.

    Etos Kerja dan Dedikasi

    Keberhasilan Pratama Arhan tidak hanya berasal dari bakat alaminya, tetapi juga dari kerja keras dan ketekunannya. Menghadapi berbagai tantangan, termasuk kendala finansial keluarganya, Pratama Arhan tetap berjuang untuk mencapai posisinya saat ini. Sikap profesional dan dedikasinya menjadikannya teladan bagi banyak pemain muda.

    Sebagai bek penuh, ia dikenal dengan kemampuan defensif yang solid serta kontribusi ofensif yang signifikan. Pratama Arhan memiliki kecepatan, teknik yang mumpuni, dan ketangguhan yang membuatnya sulit dihadapi lawan. Kemampuannya untuk mencetak gol dari lemparan ke dalam dan tendangan jarak jauh menambah nilai lebih pada permainannya.

    Masa Depan Cerah

    Pengakuan internasional yang diterimanya, termasuk penghargaan Pemain Muda Terbaik di Kejuaraan AFF 2020, tidak hanya membawa kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga bagi Indonesia. Dengan bakat dan etos kerja yang dimiliki, masa depan Pratama Arhan di dunia sepak bola terlihat sangat cerah. Banyak yang berharap ia akan terus berkembang dan menjadi bintang yang lebih besar lagi, baik di tingkat klub maupun internasional.

    Biodata Pratama Arhan

    • Nama Lengkap: Pratama Arhan Alif Rifai
    • Tanggal Lahir: 21 Desember 2001
    • Tempat Lahir: Blora, Indonesia
    • Umur: 21 tahun
    • Tinggi Badan: 172 cm
    • Agama: Islam
    • Pendidikan: Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang

    Perjalanan kariernya yang mengesankan dari SSB Putra Mustika hingga Tokyo Verdy menunjukkan bahwa dengan dedikasi tinggi, bakat, dan ketekunan, impian besar dalam sepak bola dapat dicapai. Pratama Arhan menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya pemain muda Indonesia, yang bermimpi untuk meraih kesuksesan di dunia sepak bola.

  • Kisah Perjalanan Indra Sjafri: Menangani Timnas Indonesia Usia Muda di Tengah Era Dualisme

    Siapa yang tak mengenal Indra Sjafri? Nama yang kini dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sejarah sepak bola Indonesia ini ternyata pernah mengalami masa-masa sulit, termasuk tidak menerima gaji selama 17 bulan. Hah?

    Meskipun tidak pernah menjadi pemain Timnas Indonesia, pria berusia 61 tahun ini berhasil mencetak banyak talenta untuk tim nasional.

    Baru-baru ini, Indra Sjafri kembali membawa Timnas Indonesia U-19 meraih juara Piala AFF U-19 2024, mengulang prestasi serupa yang pernah ia raih pada 2013.

    Prestasi lainnya yang juga ia ukir adalah mengakhiri penantian 32 tahun Indonesia untuk meraih medali emas di SEA Games. Di bawah kepemimpinannya, Timnas Indonesia menjadi yang terbaik di SEA Games 2023. Sebelumnya, Indonesia terakhir kali meraih medali emas sepak bola di SEA Games 1991 di Manila, Filipina.

    Selain itu, dalam “Sentuhan Midas”-nya, Indra Sjafri yang lahir pada 2 Februari 1963 juga berhasil membawa Timnas Indonesia U-22 menjuarai Piala AFF U-22 2019. Kesuksesan ini membuat nama Indra Sjafri semakin bersinar di dunia sepak bola Indonesia. Namun, meski begitu, ia tetap rendah hati dan membumi.

    Awal Perjalanan Menangani Timnas Usia Muda

    Melalui kanal YouTube Sport77 Official, Indra Sjafri baru-baru ini berbagi banyak cerita tentang perjalanan hidupnya, termasuk berbagai trofi yang sudah ia raih bersama tim asuhannya.

    “Ini bukan hanya karena saya sendiri, melainkan karena kerja sama tim. Kita harus menyelamatkan sepak bola Indonesia dengan menunjukkan bahwa kita masih punya prestasi,” ungkap Indra Sjafri.

    “Saya pertama kali masuk timnas pada 2011, saat menangani Timnas Indonesia U-16 di Kualifikasi Piala AFC di Bangkok. Saat itu ada 56 atau 58 pemain, saya pilih 23 pemain dan berangkat ke Bangkok. Alhamdulillah, empat kali main, lima kali kalah,” ujar Indra Sjafri sambil tertawa kecil.

    “Jadi jangan hanya melihat keberhasilannya saja. Saya gagal di situ, dan Alhamdulillah tidak dipecat karena waktu itu memang pelatih usia muda tidak banyak yang berminat,” kenangnya.

    Menurut pelatih berpengalaman ini, sosok penting yang tidak membuatnya dipecat adalah legenda Indonesia dan mantan petinggi PSSI, Bob Hippy.

    “Orang yang paling berjasa kepada saya adalah Om Bob Hippy. Setelah pulang dari Bangkok, saya evaluasi. Om Bob bilang, ‘ya sudah lanjut’, seperti itu,” jelas Indra Sjafri.

    Berjuang di Era Dualisme Federasi

    Pelatih asal Sumatra Barat ini menjelaskan bahwa pemain yang ia bawa ke Bangkok berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Dari sekian banyak pemain, hanya dua yang masih aktif hingga kini, yaitu Muhammad Hargianto dan Bagas Adi Nugroho.

    “Dari fakta, dari 58 dan 53 pemain itu anak-anak DKI dan sekitarnya. Dengan hanya dua pemain yang menjadi profesional sekarang, berarti rekrutmennya kurang tepat. Setelah itulah saya mulai mencari pemain sendiri,” ujar Indra Sjafri.

    “Idealnya harus ada kompetisi, tapi saat itu tidak ada. Akhirnya saya berkeliling ke 34 provinsi dari 2012 hingga 2013 untuk membentuk tim nasional yang era Evan Dimas dan kawan-kawan.”

    “Dinamika yang terjadi sangat luar biasa. Orang bilang untuk sukses, organisasi harus baik, modal harus kuat, program harus bagus. Tapi saat itu, organisasi masih dualisme antara PSSI dan KPSI. Saya berjalan di tengah dualisme organisasi.”

    “Yang lebih parah lagi, untuk pergi ke daerah-daerah saya ingat tidak ada dukungan penuh dari PSSI. Puncaknya, saya tidak digaji selama 17 bulan. Tapi saya tetap ikhlas, ini saya sampaikan untuk evaluasi,” lanjutnya.

    Tidak Digaji Selama 17 Bulan

    Meskipun di tengah situasi sulit, Indra Sjafri tetap fokus dan lebih memilih tanggung jawabnya daripada terlibat dalam polemik dualisme. Hasilnya sangat luar biasa. Tantangan tidak membuatnya putus asa.

    “Kenapa sekarang bisa sukses? Karena proses yang pahit tadi. Ada proses yang penuh perjuangan. Saya sempat 17 bulan tidak digaji. Kalau tidak percaya, tanya saja ke Pak La Nyalla Mattalitti. Saat itu Pak La Nyalla yang membayar gaji saya,” pungkasnya.

  • Hasil BRI Liga 1 Dewa United vs Persib Bandung: Skor Berakhir 2-2

    Persib Bandung dan Dewa United harus puas berbagi poin dengan hasil imbang 2-2 dalam lanjutan BRI Liga 1 musim 2024/2025 yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada Senin, 19 Agustus 2024. Meskipun sempat unggul dua kali, Pangeran Biru harus berterima kasih kepada kiper mereka, Teja Paku Alam, yang melakukan beberapa penyelamatan krusial.

    Hasil ini membuat Persib Bandung turun ke peringkat enam setelah sebelumnya memimpin klasemen di pekan pembuka. Dengan empat poin, mereka kini tertinggal dua gol dari Bali United, Borneo FC, dan PSM Makassar yang masing-masing meraih kemenangan 100 persen dari dua pertandingan yang sudah dilakoni.

    Jalannya Pertandingan Dewa United vs Persib Bandung

    Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi, di mana Persib Bandung mendominasi penguasaan bola pada awal laga. Meski kesulitan menembus pertahanan Dewa United, Persib akhirnya memecahkan kebuntuan.

    Pemain baru, Dimas Drajad, kembali menunjukkan kontribusinya. Kali ini, ia memberikan assist untuk gol Tyronne del Pino pada menit ke-21.

    Namun, Dewa United tidak tinggal diam. Mereka beberapa kali mengancam gawang Persib, dan usaha mereka terbayar dengan gol penyama kedudukan dari Septian Bagaskara pada menit ke-31.

    Kedua tim kemudian saling berusaha untuk mengubah skor. Striker Persib, Ciro Alves, mengancam lewat tendangan bebas, sementara eksekusi dari playmaker Dewa United, Alexis Messidoro, masih belum tepat sasaran.

    Tidak butuh waktu lama bagi Persib untuk kembali memimpin. Tyronne del Pino mencetak gol keduanya di menit ke-48 setelah menerima umpan dari Ciro Alves.

    Namun, Dewa United sekali lagi merespons. Ricky Kambuaya gagal memanfaatkan peluang emas, tetapi Alexis Messidoro terus menekan, memaksa Teja Paku Alam melakukan penyelamatan.

    Tekanan Dewa United akhirnya membuahkan hasil. Tendangan bebas Alexis Messidoro menciptakan situasi berbahaya di depan gawang Persib, sebelum Egy Maulana Vikri muncul untuk menyambar bola. Gol ini sempat dianulir oleh hakim garis, namun akhirnya disahkan pada menit ke-70 setelah diperiksa VAR.

    Dalam kondisi momentum yang bagus, Dewa United terus mendominasi sisa pertandingan. Namun, tendangan Alexis Messidoro masih melambung, dan upaya dari Altalariq Ballah berhasil digagalkan oleh Teja Paku Alam. Pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 2-2.

    Susunan Pemain Dewa United vs Persib Bandung

    Dewa United: Sonny Stevens; Risto Mitrevski, Angelo Meneses, Reva Adi, Ferian Rizki; Ricky Kambuaya, Alexis Messidoro, Egy Maulana Vikri; Hugo ‘Jaja’ Gomes, Taisei Marukawa, Septian Bagaskara.

    Persib Bandung: Teja Paku Alam; Nick Kuipers, Gustavo Franca, Rezaldi Hehanusa, Robi Darwis; Dedi Kusnandar, Mateo Kocijan, Tyronne del Pino; Dimas Drajad, Ciro Alves, David da Silva.