Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start writing!
Blog
-

Profil Mauro Zijlstra: Striker Muda Berdarah Indonesia yang Bersinar di Belanda!
Mauro Zijlstra adalah nama yang belakangan mulai menarik perhatian pecinta sepak bola Indonesia. Penyerang muda kelahiran Zaandam, Belanda pada 9 November 2004 ini kini berusia 19 tahun dan mulai digadang-gadang sebagai salah satu talenta potensial yang bisa memperkuat Timnas Indonesia di masa depan.
Dengan postur menjulang setinggi 188 cm, posisi Mauro Zijlstra sebagai penyerang tengah membuatnya menjadi sosok ideal di lini depan—kuat dalam duel udara, cepat membaca ruang, dan punya penyelesaian akhir yang mematikan.
⚽ Statistik Mauro Zijlstra: Produktif di Level Junior
Karier Mauro Zijlstra tak bisa dianggap remeh. Meski masih muda, catatan statistiknya terbilang mengesankan:
- FC Volendam U-21 (Musim 2024/2025)
🏟️ 21 pertandingan
⚽ 17 gol
🎯 7 assist - NEC Nijmegen U-21 (Musim 2023/2024)
🏟️ 19 pertandingan
⚽ 9 gol
🎯 1 assist
Dengan rata-rata hampir 1 gol setiap pertandingan di FC Volendam U-21, statistik Mauro Zijlstra memperlihatkan ketajamannya sebagai predator kotak penalti. Tak heran jika ia mulai mencuri perhatian pelatih dan pencari bakat dari berbagai penjuru.
🚀 Jejak Karier Mauro Zijlstra: Dari Akademi Top Belanda ke Tim Utama Volendam
Perjalanan Mauro di dunia sepak bola dimulai dari akademi ternama di Belanda. Berikut daftar klub yang pernah dibelanya:
- AZ Alkmaar Youth Academy – Tempat Mauro memulai fondasi sepak bolanya.
- Amsterdam FC (AFC) Youth – Bergabung sejak 2019, di sinilah gaya mainnya mulai terbentuk sebagai striker.
- NEC Nijmegen U-18 & U-21 – Mulai dikenal publik setelah tampil tajam selama dua musim.
- FC Volendam U-21 – Jadi bintang muda klub musim ini.
- Debut Tim Utama Volendam – Debutnya terjadi 11 Januari 2025 vs FC Eindhoven. Sejak itu, ia sudah mencatatkan 6 penampilan dan 138 menit bermain di tim senior.
🇮🇩 Potensi Membela Timnas Indonesia
Nama Mauro Zijlstra kini masuk dalam radar PSSI yang sedang aktif mencari talenta diaspora untuk memperkuat Timnas Indonesia. Kabarnya, Mauro sudah menyatakan kesediaan membela skuad Garuda, bahkan berkasnya sudah dikirim ke federasi.
Namun, hingga kini, belum ada proses naturalisasi resmi yang dilakukan. Jika hal ini terealisasi, Mauro bisa jadi jawaban atas krisis lini depan yang selama ini dialami Timnas.
🏆 Prestasi Mauro Zijlstra yang Patut Diapresiasi
✅ Top Skor Volendam U-21
✅ Andil Promosi FC Volendam ke Eredivisie
✅ Sudah Jalani Debut di Tim Senior
✅ Konsisten Bersinar di NEC Nijmegen U-21
🔍 Profil Lengkap Mauro Zijlstra
Nama Lengkap: Mauro Zijlstra
Tempat Lahir: Zaandam, Belanda
Tanggal Lahir: 9 November 2004
Umur: 19 tahun
Tinggi Badan: 188 cm
Posisi Bermain: Penyerang Tengah
Klub Saat Ini: FC Volendam
Keturunan: Indonesia-Belanda
🎯 Kenapa Mauro Zijlstra Layak Ditunggu?
Dengan usia yang masih sangat muda, umur Mauro Zijlstra masih menyimpan potensi besar untuk berkembang. Ditambah dengan tinggi Mauro Zijlstra yang ideal untuk seorang striker dan naluri gol yang tajam, ia bisa jadi “senjata rahasia” Timnas Indonesia di masa depan—apalagi dengan mimpi Garuda lolos ke Piala Dunia 2026 yang kini bukan lagi sekadar angan-angan.
- FC Volendam U-21 (Musim 2024/2025)
-

Profil Klub Crystal Palace FC: Klub Bersejarah dari Selatan London
Profil Klub Crystal Palace Football Club adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Selhurst, Croydon, London Selatan, dan saat ini bersaing di Premier League, kasta tertinggi dalam sepak bola Inggris. Dikenal luas sebagai “The Eagles”, klub ini bukan hanya sekadar peserta liga—mereka membawa sejarah panjang dan semangat pantang menyerah yang menjadi identitas mereka.
🕰️ Sejarah Crystal Palace: Dari Pameran ke Premier League
Meskipun secara resmi didirikan sebagai klub profesional pada 10 September 1905, akar sejarah Crystal Palace FC sudah tertanam sejak 1861. Kala itu, tim amatir dengan nama serupa sudah bermain di sekitar bangunan Crystal Palace Exhibition, menjadikan klub ini mengklaim diri sebagai klub sepak bola profesional tertua di dunia.
Perjalanan panjang klub ini tidak selalu mulus. Ketika Perang Dunia Pertama meletus, klub harus terusir dari markas awal mereka. Namun, dengan bantuan arsitek stadion ternama Archibald Leitch, Selhurst Park pun dibangun dan dibuka pada musim 1924–25, yang hingga kini masih menjadi rumah dari Crystal Palace F.C.
👕 Warna dan Identitas
Dalam setiap pertandingan Crystal Palace, para penggemar akan mengenali kostum kandang ikonik mereka: motif menyilang biru dan merah yang mencolok. Untuk laga tandang, klub memakai seragam kuning dengan grafis elang serta garis vertikal biru-merah. Sementara itu, kostum ketiga mereka tampil beda dengan kombinasi warna biru muda dan putih yang elegan.
🏆 Prestasi dan Perjalanan di Kompetisi
Profil klub Crystal Palace tak lengkap tanpa menyinggung pencapaian mereka. Puncak prestasi liga terjadi pada musim 1990–91, ketika mereka finis di peringkat ketiga Divisi Pertama, yang kini dikenal sebagai Premier League. Klub ini juga dua kali mencapai final FA Cup, masing-masing pada 1990 dan 2016, meski keduanya harus menyerah dari Manchester United.
🥇 Beberapa pencapaian terbaik:
- Premier League / Divisi Pertama: Peringkat terbaik – 3 (1990–91)
- EFL Championship: Juara – 1978–79, 1993–94
- FA Cup: Finalis – 1989–90, 2015–16
- FA Youth Cup: Juara – 1976–77, 1977–78
📋 Crystal Palace Squad 2025
Skuad Crystal Palace FC terdiri dari pemain-pemain bertalenta yang siap bersaing di level tertinggi. Berikut daftar pemain menurut posisi:
🧤 Kiper
- Jack Butland
- Vicente Guaita
- Remi Matthews
🛡️ Bek
- Marc Guehi
- Joachim Andersen
- Nathan Ferguson
- James Tomkins
- Tyrick Mitchell
- Joel Ward
- Nathaniel Clyne
- Martin Kelly
- Tayo Adaramola
- Reece Hannam
🎯 Gelandang
- Jairo Riedewald
- Luka Milivojevic
- Cheikhou Kouyate
- Connor Gallagher
- Will Hughes
- James McArthur
- Michael Olise
- Jeffrey Schlupp
- Eberechi Eze
- Jesurun Rak-Sakyi
⚽ Penyerang
- Wilfried Zaha
- Odsonne Edouard
- Jean-Philippe Mateta
- Christian Benteke
- Jordan Ayew
- Scott Banks
🏟️ Info Klub Lengkap
Keterangan Detail Nama Lengkap Crystal Palace Football Club Julukan The Eagles, The Glaziers Didirikan 10 September 1905 Stadion Selhurst Park Kapasitas 25.486 Pemilik Steve Parish, Joshua J. Harris, David S. Blitzer, John Textor Pemimpin Klub Steve Parish Pelatih Saat Ini Patrick Vieira
🔍 Kenali Lebih Dekat Crystal Palace FC
Dengan sejarah yang mendalam dan komitmen untuk berkembang, Crystal Palace FC bukan hanya sekadar klub papan tengah Premier League. Mereka adalah simbol tekad, perjuangan, dan semangat komunitas London Selatan. Dalam setiap pertandingan Crystal Palace, selalu ada kisah perjuangan yang menyala—baik di atas lapangan maupun di balik layar klub.
-

Profil Luciano Guaycochea: Dari Perak FC ke Persib, Ini Perjalanan dan Statistiknya
Persib Bandung resmi memperkenalkan Luciano Guaycochea sebagai pemain anyar untuk menghadapi musim baru Liga 1. Gelandang asal Argentina itu menandatangani kontrak berdurasi dua tahun bersama Pangeran Biru, membawa pengalaman internasional yang cukup panjang.
Profil Luciano Guaycochea
Luciano Guaycochea adalah gelandang berusia 33 tahun (lahir pada tahun 1992) yang berasal dari Argentina. Posisi Luciano Guaycochea adalah gelandang serang, namun ia juga cukup fleksibel untuk bermain sebagai gelandang tengah. Meski berasal dari Amerika Selatan, ia sudah banyak malang melintang di berbagai liga luar negeri.
Menariknya, Luciano merupakan saudara tiri dari Alexis Mac Allister, gelandang Liverpool dan juara Piala Dunia 2022 bersama Timnas Argentina. Hubungan keduanya menjadi sorotan publik saat Alexis memberikan dukungan lewat media sosial Persib.
“Lucho, aku mendoakan yang terbaik untukmu, semoga kamu sukses di Persib. Enjoy football,” kata Alexis Mac Allister.
Perjalanan Karier Luciano Guaycochea
Perjalanan karier Luciano Guaycochea dimulai dari akademi Boca Juniors di Argentina. Ia kemudian mencoba peruntungan di Eropa dengan bergabung klub Turki, Akhisarspor, dan sempat dipinjamkan ke Tavsanli Linyit.
Setelah dari Turki, Guaycochea pulang ke negaranya dan bermain untuk Club Rosario Puerto Belgrano pada 2014. Kariernya berlanjut ke beberapa negara seperti Venezuela, Kolombia, dan Bolivia—termasuk membela Club Deportivo Oriente Petrolero.
Pada 2022, ia hijrah ke Asia Tenggara untuk memperkuat Perak FC di Liga Super Malaysia. Selama musim 2023, ia mencatatkan statistik impresif: 20 pertandingan, 11 gol, dan 2 assist—menunjukkan kemampuannya sebagai gelandang produktif.
Statistik Luciano Guaycochea
Berikut adalah ringkasan statistik Luciano Guaycochea dalam beberapa musim terakhir:
- Perak FC (2023):
- 20 pertandingan
- 11 gol
- 2 assist
- Posisi bermain: Gelandang serang, bisa juga sebagai gelandang tengah
- Umur Luciano Guaycochea: 33 tahun
- Kewarganegaraan: Argentina
- Tinggi badan: 180 cm (perkiraan)
Kini, Luciano Guaycochea di Persib menjadi tambahan kekuatan penting bagi skuad asuhan Bojan Hodak. Pengalaman dan produktivitasnya di lini tengah diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi perjalanan Persib di kompetisi domestik.
Luciano Guaycochea Persib: Mampukah Bersinar di Liga 1?
Dengan segudang pengalaman di berbagai negara dan kemampuan mencetak gol dari lini kedua, banyak yang menantikan bagaimana Luciano Guaycochea akan beradaptasi di Liga 1 Indonesia. Apakah ia bisa menjadi pembeda dan membantu Persib meraih gelar?
Luciano Guaycochea stats menunjukkan bahwa ia bukan hanya gelandang pekerja keras, tapi juga memiliki insting mencetak gol yang tajam. Kini, waktunya membuktikan kualitas itu bersama Persib Bandung.
- Perak FC (2023):
-

Hasil Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan: Garuda Muda Gagal Menang Meski Unggul Dua Kali
Laga perdana Piala Kemerdekaan 2025 menyuguhkan drama menegangkan saat Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan berlangsung di Stadion Sumatera Utara, Selasa (12/8/2025) malam WIB. Sayangnya, Garuda Muda harus puas berbagi angka setelah pertandingan berakhir imbang 2-2.
Pertandingan Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan ini berlangsung sengit sejak awal. Skuad asuhan Nova Arianto sempat dua kali memimpin jalannya laga, namun gagal mengamankan kemenangan hingga peluit panjang berbunyi.
Babak Pertama: Gol Cepat, Balasan Lebih Cepat
Gol pembuka Indonesia datang dari kaki Mochammad Mierza di menit ke-34, memanfaatkan umpan ciamik dari Fadly Alberto. Sayangnya, keunggulan itu hanya bertahan tiga menit. Zarifzoda Zarif dari Tajikistan sukses membobol gawang Dafa dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Menjelang akhir babak pertama, Evandra Florasta nyaris membawa Indonesia kembali unggul. Sayang, tembakan kerasnya melenceng tipis dari tiang gawang.
Babak Kedua: Harapan dan Kekecewaan di Menit Akhir
Memasuki babak kedua, Garuda Muda langsung tancap gas. Fadly Alberto kembali menjadi pembeda, kali ini lewat sundulan mematikan di menit ke-50 yang mengubah skor menjadi 2-1.
Pertahanan solid Indonesia nyaris mengunci tiga poin penuh. Namun, mimpi itu pupus di menit ke-90 ketika Nazrullo Ashuralizoda mencetak gol penyeimbang bagi Tajikistan. Skor akhir 2-2 menutup laga penuh emosi ini.
Laga Selanjutnya: Tantangan Lebih Berat Menanti
Setelah duel panas Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan, Garuda Muda harus segera bersiap menghadapi tantangan berikutnya. Lawan mereka berikutnya bukan main-main—juara Asia, Uzbekistan, akan menjadi ujian berat pada Jumat (15/8/2025) mendatang.
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan U-17
Indonesia U-17: Dafa; Eizar, Putu Panji, Al Gazani; Fabio, Evandra, Nazriel, Baker; Fadly, Mierza, Gholy.
Pelatih: Nova Arianto.Tajikistan U-17: Rahmonov; Ahmadjon, Nurmatov, Rozykov, Melikmurodov; Bakhtaliev, Anvarzod, Jafoev; Khudoidodov, Nazriev, Zafirzoda.
Pelatih: Marco Ragini. -

PSBS Biak FC: Klub Kuda Hitam dari Timur yang Membawa Semangat Amerika Latin
Ketika berbicara soal sepak bola Papua, nama besar Persipura Jayapura biasanya langsung muncul di benak. Namun kini, sorotan mulai bergeser ke tim lain dari Timur Indonesia—yakni PSBS Biak FC.
Berasal dari Biak Numfor, sebuah kota kecil nan eksotis di ujung utara Papua, PSBS Biak dari mana bukan lagi pertanyaan asing di telinga para pecinta sepak bola Tanah Air. Klub ini telah menembus permukaan sebagai kekuatan baru dari Timur, membawa aroma permainan menyerang nan atraktif yang disebut-sebut bergaya Amerika Latin.
Dengan status mereka sebagai tim promosi Liga 1 musim 2024/2025, team PSBS Biak telah menjadi pusat perhatian. Yuk, simak lebih dalam cerita mereka!
Sejarah Panjang PSBS Biak FC
Didirikan pada 1 Januari 1968, PSBS Biak FC merupakan singkatan dari Persatuan Sepak Bola Biak dan Sekitarnya. Meskipun telah berusia lebih dari setengah abad, nama PSBS memang jarang terdengar dibanding saudara-saudaranya seperti Persipura, Persiwa Wamena, atau Persiram Raja Ampat.
Namun jangan salah—klub ini punya sejarah panjang penuh perjuangan. Mereka lebih banyak berkutat di level Divisi Satu dan Divisi Utama, sebelum akhirnya mencatat sejarah dengan promosi ke Liga 1 untuk pertama kalinya di musim 2023/2024.
Julukan PSBS Biak: Badai Pasifik dan Napi Bongkar
Tak hanya unik dari segi lokasi, PSBS Biak julukan pun menarik perhatian. Mereka dikenal dengan dua julukan khas:
- Badai Pasifik, menggambarkan kekuatan besar dari sisi timur yang datang menghantam lawan.
- Napi Bongkar, istilah lokal yang menggambarkan semangat meledak-ledak dan daya juang tinggi yang mereka miliki.
Julukan ini melekat kuat di dada para pemain dan menjadi identitas kebanggaan masyarakat Biak dan Papua.
Perjalanan Gemilang Menuju Liga 1
Musim 2023/2024 menjadi saksi team PSBS Biak menuliskan sejarah emas. Di Liga 2, mereka tampil trengginas:
- 12 pertandingan: 8 menang, 2 imbang, 2 kalah
- Fase 12 Besar: Juara Grup Z dengan 16 poin
- Produktivitas tinggi: 10 gol dan hanya kebobolan 3 kali
Performa ini membuktikan bahwa mereka bukan sekadar tim promosi biasa. PSBS Biak tampil konsisten, solid di lini belakang, dan tajam di lini depan—paduan ideal untuk menantang kasta tertinggi.
Stadion PSBS Biak dan Perjuangan dari Timur
Awalnya, stadion PSBS Biak adalah Stadion Cendrawasih di Kabupaten Biak Numfor. Namun sayangnya, stadion tersebut belum memenuhi standar Liga 1. Akibatnya, PSBS harus menjalani “nomaden” markas:
- Stadion Mandala, Jayapura
- Stadion Papua Bangkit
- Stadion Lukas Enembe
- Dan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali (markas alternatif)
Meski berpindah-pindah, antusiasme fans Papua tetap luar biasa. Atmosfer di stadion tetap panas dan penuh semangat. Bahkan, pemilik PSBS Biak, yakni Yan Mandenas, secara tegas menyatakan komitmennya agar klub tetap berlaga di tanah Papua.
“Kami ingin PSBS Biak tetap jadi kebanggaan orang Papua dan bermain di rumah sendiri,” ungkapnya dalam wawancara.
Tantangan: Jarak Bukan Halangan
Berkompetisi di Liga 1 bukan cuma soal menghadapi lawan kuat. Team PSBS Biak juga harus menghadapi tantangan geografis. Di Liga 2 musim lalu, mereka bahkan harus terbang lebih dari 4.500 km untuk menghadapi Persiraja Banda Aceh. Bayangkan, dari Sabang hingga Merauke!
Namun semua tantangan itu dibalas dengan mental baja dan performa di lapangan yang mengesankan. Kini di Liga 1, hingga pekan ke-23, PSBS Biak FC berada di posisi 12 klasemen sementara—sebuah prestasi yang patut dibanggakan untuk tim yang baru saja promosi.
Masa Depan PSBS Biak FC: Mampukah Bertahan di Liga 1?
Perjalanan PSBS Biak FC tentu belum selesai. Mereka masih harus terus mengumpulkan poin demi bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Namun dengan modal semangat tinggi, dukungan masyarakat Papua, dan permainan agresif ala Amerika Latin yang mereka usung, PSBS Biak tampaknya siap bersaing lebih jauh.
Kini tinggal pertanyaan besarnya: Apakah Badai Pasifik ini bisa terus menggulung lawan-lawan mereka? Atau akan tersapu arus deras Liga 1?
PSBS Biak bukan hanya sekadar tim promosi biasa. Mereka adalah simbol kebangkitan sepak bola Papua—datang dari kota kecil, penuh semangat, dan siap mengguncang panggung nasional. Dengan julukan Badai Pasifik, mereka membawa semangat baru ke Liga 1.
Dan satu hal yang pasti: PSBS Biak FC dari mana sudah bukan pertanyaan. Kini saatnya bertanya: sampai sejauh mana mereka akan melangkah?
-

Emil Audero Mulyadi: Jejak Karier, Statistik, dan Harapan Timnas Indonesia
Nama Emil Audero Mulyadi belakangan ini makin sering diperbincangkan, terutama di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air. Bukan tanpa alasan—statusnya sebagai pemain keturunan Indonesia yang tampil gemilang di panggung sepak bola Eropa, khususnya Serie A, membuatnya jadi sosok yang menarik untuk diikuti.
Profil dan Latar Belakang Emil Audero Mulyadi
Emil Audero lahir pada 18 Januari 1997 di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Ia memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Edy Mulyadi, sementara ibunya berasal dari Italia. Keluarganya pindah ke Italia saat ia masih kecil, dan di sanalah karier sepak bolanya mulai terbentuk.
Saat ini, Emil memiliki kewarganegaraan Indonesia ia saat ini memperkuat Timnas Indonesia. Dari sisi kepercayaan, agama Emil Audero Mulyadi diketahui adalah Islam, mengikuti jejak keluarganya dari Indonesia.
Statistik Emil Audero Mulyadi dan Perjalanan Klub
Awal Karier: Juventus
- Tanggal bergabung: 2012 (akademi Juventus)
- Dipromosikan ke tim utama pada musim 2016–17
- Debut Serie A: 27 Mei 2017 vs Bologna (Juventus menang 2-1)
Meski hanya tampil sekali bersama tim utama Juventus, Emil menjadi bagian dari skuad juara yang meraih treble domestik:
- Serie A: 2016–17
- Coppa Italia: 2016–17
- Supercoppa Italiana: 2016
Dipinjamkan ke Venezia (2017–2018)
- Jumlah pertandingan Emil Audero di Serie B: 35 laga
- Membantu Venezia finis di posisi ke-5 dan masuk babak play-off promosi
Menjadi Pilar di Sampdoria (2018–sekarang)
- Awalnya dipinjamkan pada 2018, kemudian dipermanenkan pada 2019 dengan transfer sekitar €20 juta
- Total penampilan: Lebih dari 150 pertandingan di Serie A
- Musim terbaik: 2020–21, membantu Sampdoria finis di posisi 9 besar dan mencatat banyak clean sheet
Bersama Inter Milan (2023–2024)
- Status: Dipinjam dari Sampdoria
- Nomor punggung: 77
- Berperan sebagai pelapis Yann Sommer
- Meski lebih sering duduk di bangku cadangan, Audero tetap bagian dari skuad top yang bersaing di Serie A dan Liga Champions.
Karier Internasional Emil Audero
Audero telah membela Timnas Italia sejak kelompok usia muda:
- U15 hingga U21
- Salah satu prestasi terbaiknya adalah saat memperkuat Italia U20 di Piala Dunia U20 FIFA 2017, di mana Italia finis keempat.
Prestasi Emil Audero: Klub & Individu
1. Prestasi di Level Klub
Juventus
- Serie A: 2016–17
- Coppa Italia: 2016–17
- Supercoppa Italiana: 2016
Venezia
- Membantu klub mencapai play-off promosi Serie B (2017–18)
Sampdoria
- Menjadi kiper utama sejak 2018
- Catatan clean sheet terbanyak di musim 2020–21
Inter Milan
- Berada di tim yang bersaing di papan atas Serie A dan Eropa
- Potensi meraih gelar jika Inter sukses musim ini
2. Prestasi Internasional
- Mewakili Italia di berbagai level junior
- Semifinalis Piala Dunia U20 FIFA 2017
3. Prestasi Individu
- Diakui sebagai salah satu kiper muda terbaik Serie A
- Statistik Emil Audero di Serie A menunjukkan konsistensi tinggi sebagai kiper utama
- Tercatat sebagai pemain dengan penyelamatan terbanyak di Sampdoria dalam beberapa musim
Masa Depan Emil Audero dan Asa Garuda
Dengan karier yang terus berkembang dan pengalaman bermain di klub-klub besar Italia, Emil Audero Mulyadi adalah potret sukses pemain diaspora yang membanggakan. Entah apakah ia akan terus melaju bersama Timnas Italia atau suatu hari nanti memenuhi harapan rakyat Indonesia, satu hal pasti: ia telah menjadi inspirasi.
-

Profil Ramadhan Sananta: Striker Ganas Asal Indonesia yang Siap Menggebrak!
Indonesia tak pernah kehabisan talenta di dunia sepak bola, namun mencari penyerang murni yang konsisten mencetak gol di level tertinggi bukanlah perkara mudah. Di tengah sorotan tersebut, muncullah Ramadhan Sananta , penyerang muda berbakat yang kini menjadi harapan di lini depan Timnas Indonesia.
Biodata Ramadhan Sananta
- Nama lengkap: Muhammad Ramadhan Sananta
- Tanggal lahir: 27 November 2002
- Umur: 22 tahun (per Agustus 2025)
- Asal: Daik, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau
- Tinggi badan: 182 cm
- Posisi: Penyerang
- Klub saat ini: Persis Solo
Ramadhan Sananta Asal Mana dan Awal Perjalanan Karier
Siapa sangka, striker tajam ini berasal dari daerah yang jarang terdengar dalam peta sepak bola nasional: Daik, Lingga, Kepulauan Riau. Tanpa fasilitas mewah, Sananta muda harus berjuang keras, bahkan sempat bercita-cita menjadi polisi sebelum akhirnya serius menekuni sepak bola.
Pada usia 18 tahun, ia mulai menimba ilmu di PPLP Kepulauan Riau, tempat di mana bakatnya mulai terlihat. Meski agak terlambat dibandingkan banyak pemain muda lainnya, ia tak menyerah.
Perjalanan Klub Ramadhan Sananta
Ramadhan Sananta mengawali karier profesionalnya di PS Harjuna Putra (2021), klub Liga 3. Penampilan apiknya langsung menarik perhatian klub Liga 1, Persikabo 1973, di mana ia mencicipi atmosfer kompetisi kasta tertinggi meski hanya bermain empat kali.
Keputusan besar diambil saat ia bergabung dengan PSM Makassar pada musim 2022/2023. Di sinilah statistik Ramadhan Sananta mulai mengesankan:
- Pertandingan: 28 laga
- Gol: 11
- Prestasi: Juara Liga 1 musim 2022/2023
Gol debutnya ke gawang Persib Bandung menjadi pembuka jalan menuju ketenaran. Penampilan konsistennya membuat Ramadhan Sananta Timnas Indonesia bukan lagi sekadar harapan—dia menjadi kenyataan.
Pada Juni 2023, Sananta resmi menandatangani kontrak dua tahun bersama Persis Solo. Ia mencetak gol debut saat melawan klub asal Korea Selatan, Jeonbuk Hyundai Motors. Pertandingan Ramadhan Sananta bersama Persis juga cukup mencuri perhatian meski tim sedang dalam kondisi sulit.
Statistik Ramadhan Sananta di Liga 1 2024/25
- Jumlah pertandingan: 20 laga
- Jumlah gol: 4
- Peran: Striker utama Persis Solo
- Kondisi tim: Berjuang keluar dari zona degradasi
Sananta kini memikul beban berat sebagai mesin gol Laskar Sambernyawa demi bertahan di Liga 1.
Ramadhan Sananta dan Kiprahnya di Timnas Indonesia
Nama Sananta makin melambung saat memperkuat Timnas U-22 di ajang SEA Games 2023, di mana ia tampil luar biasa:
- 2 gol vs Myanmar
- 1 gol vs Timor-Leste
- 2 gol di final vs Thailand
- Hasil akhir: Indonesia meraih medali emas pertama di SEA Games setelah 32 tahun!
Selain itu, ia juga menjadi bagian dari skuad Timnas U-23 yang hampir membawa Indonesia lolos ke Olimpiade Paris 2024 di ajang Piala Asia U-23.
Kini, di bawah pelatih baru Patrick Kluivert, Sananta punya peluang besar untuk menjadi striker utama Timnas senior, mengingat minimnya stok penyerang lokal murni dengan postur ideal dan penyelesaian akhir yang tajam.
Dengan tinggi Ramadhan Sananta yang mencapai 182 cm, naluri gol yang tajam, dan pengalaman internasional, dia punya semua modal untuk menjadi striker masa depan Indonesia. Dari Ramadhan Sananta asal mana hingga catatan golnya di Liga 1 dan Timnas, perjalanan kariernya patut jadi inspirasi generasi muda.
Apakah Sananta bisa menyelamatkan Persis Solo dari jurang degradasi dan terus bersinar bersama Timnas? Kita tunggu kiprahnya di lapangan hijau!
-

Sejarah dan Profil Klub Sassuolo: Rumah Baru Jay Idzes, Sang Kapten Timnas Indonesia
Sassuolo mungkin bukan klub dengan nama besar di Serie A seperti Juventus atau AC Milan, namun kiprah dan perjuangan mereka di sepak bola Italia layak diacungi jempol. Kini, perhatian publik Indonesia makin tertuju pada profil klub Sassuolo setelah Jay Idzes, kapten Timnas Indonesia, resmi bergabung.
Namun, siapakah sebenarnya Sassuolo? Bagaimana sejarah Sassuolo hingga mampu bertahan di kasta tertinggi sepak bola Italia? Mari kita telusuri lebih dalam!
⚽ Asal Usul dan Sejarah Sassuolo
US Sassuolo Calcio (Unione Sportiva Sassuolo Calcio) berdiri pada 1920 di kota kecil Sassuolo, wilayah Modena, Emilia-Romagna, yang terkenal sebagai sentra industri keramik.
Selama puluhan tahun, sejarah Sassuolo identik dengan perjuangan di level bawah sepak bola Italia. Mereka lebih sering berkompetisi di Serie D dan Serie C2, dengan minim sorotan media.
Namun segalanya mulai berubah di awal 2000-an, saat klub ini diambil alih oleh Giorgio Squinzi, seorang pengusaha sukses dari industri keramik. Di bawah visinya, Sassuolo mulai membangun proyek jangka panjang yang ambisius — dan hasilnya luar biasa!
📈 Perjalanan Menuju Serie A
- 2006: Promosi ke Serie C1 (kasta ketiga)
- 2008: Naik ke Serie B untuk pertama kalinya
- 2013: Sejarah tercipta – Sassuolo berhasil promosi ke Serie A
Kenaikan Sassuolo ke Serie A pada musim 2012/2013 merupakan momen fenomenal. Mereka menjuarai Serie B dan menjadi tim dari kota kecil yang sukses menembus kompetisi tertinggi, sebuah pencapaian langka dalam sepak bola Italia.
🏟️ Filosofi dan Gaya Bermain Sassuolo
Profil klub Sassuolo dikenal dengan filosofi menyerang, mengandalkan pemain muda, serta keberanian menghadapi tim-tim besar tanpa rasa takut. Gaya bermain ini mulai dikenal luas sejak era Eusebio Di Francesco, pelatih yang membawa Sassuolo finis di posisi 6 Serie A musim 2015/2016, dan lolos ke kualifikasi Liga Europa.
🌟 Pemain Sassuolo yang Pernah Bersinar
Selama beberapa tahun terakhir, Sassuolo berhasil mencetak banyak pemain top dari akademi maupun rekrutan cerdas. Beberapa pemain Sassuolo yang mencuri perhatian antara lain:
- Domenico Berardi – ikon klub dan produk asli akademi, kini menjadi legenda hidup Sassuolo
- Manuel Locatelli – dibeli dari Milan, bersinar di Sassuolo, lalu pindah ke Juventus
- Matteo Politano – berkembang pesat di Sassuolo sebelum bermain untuk Napoli dan Inter
🇮🇩 Jay Idzes & Era Baru Sassuolo
Musim panas 2025 menjadi tonggak penting dalam hubungan antara Sassuolo dan Indonesia, setelah Jay Idzes, bek tangguh sekaligus kapten Timnas Indonesia, resmi bergabung dengan klub ini.
Dengan Idzes di lini belakang, profil Sassuolo semakin diperhitungkan, tidak hanya di Italia tetapi juga di Asia Tenggara. Kehadiran Jay membuka bab baru yang menarik bagi Bonek, Garuda fans, dan pecinta Serie A.
📌 Fakta Menarik Sassuolo
- Julukan: Neroverdi (Hitam-Hijau) sesuai warna jersey
- Stadion: MAPEI Stadium – Città del Tricolore, kapasitas 21.000
- Pemilik: MAPEI Group, perusahaan bahan bangunan dan kimia milik Giorgio Squinzi
- Prestasi Tertinggi: Peringkat 6 Serie A (2015/16), tampil di Liga Europa
Sassuolo, Kecil Tapi Bermental Besar
Sejarah Sassuolo adalah cerita tentang kerja keras, strategi cerdas, dan keberanian untuk bermimpi besar meski berasal dari kota kecil. Kini, mereka bukan hanya penantang di Serie A, tapi juga simbol keberhasilan membangun klub modern yang stabil dan kompetitif.
Dengan kedatangan Jay Idzes, pemain Sassuolo kini punya sentuhan Indonesia. Apakah ini awal dari babak baru kejayaan Sassuolo? Hanya waktu yang bisa menjawab.
